Selasa, 31 Desember 2013

Itupun, karena Dirimu


Sebelum aku mulai. Aku ingin memberitahumu bahwa aku sedang menyeruput kopi dengan campuran susu kental manis yang kamu perkenalkan dahulu. Di saat kamu dengan sengaja memberikan minuman itu dengan kedipan lalu berbisik, pria setampanmu pasti tidak suka dengan kopi hitam yang pahit kan? Aku mencampur susu kental manis didalamnya, semoga kamu suka dan semakin manis ya. Sedikit memori yang kuciptakan untuk prologku.

Baiklah, izinkan aku memulai. 

Tulisan ini karena dirimu.

Kamu mendapatiku dengan segenggam bungkus rokok mild di tangan kanan, dan telunjuk serta jari manis kiriku mengapit sebatang nikotin putih yang menyala di ujungnya. Kelakuan nakalku itu membuatmu sedikit tersenyum dan bertutur dalam hati, lihat saja, akan aku remas dan buang bungkusan rokok itu!. Dan sadarkah kamu kasih. Ketegasanmu dahulu mengajarkan aku, bahwa kamu mencintaiku beserta juga kesehatanku. Tidak bisa ku berkilah, bahwa aku pensiun dari asap jahat itupun, karena dirimu.

            Kamu mendapatiku bermanis – manis ria dengan wanita – wanita yang jelas kalah cantik dari dirimu. Kelakuan nakalku itu membuatmu sedikit tersenyum dan bertutur dalam hati, lihat saja, akan aku buktikan bahwa tidak ada yang lebih baik untukmu selain aku!. Dan sadarkah kamu kasih. Ketenanganmu dalam menghadapiku, meruntuhkan segala kehebatanku dalam menaklukkan perhatian banyak gadis, dan bertekuk lutut di hadapanmu. Kamu mengajarkan aku, bahwa kamu mencintaiku beserta juga cinta utuhku. Tidak bisa ku berkilah, bahwa aku pensiun menjadi seorang player itupun, karena dirimu.

            Kamu mendapatiku berkeluh kesah dalam menghadapi segala tantangan dan masalah kehidupan. Seakan – akan aku siap mati dan dijemput paksa iblis – iblis kecil di sisi kiri. Kelakuan nakalku itu membuatmu sedikit tersenyum dan bertutur dalam hati, lihat saja, akan aku bantu dan ubahkan dirimu serta kehidupanmu!. Dan sadarkah kamu kasih. Segala hal kerelaanmu dalam menguatkanku berhasil, dan menciptakan sesosok jiwa baru yang selalu segar didampingi dengan cinta yang rela berbagi. Kamu mengajarkan aku, bahwa kamu mencintaiku serta segala kehidupan dukacita serta sukacitaku. Tidak bisa ku berkilah, bahwa aku pensiun menjadi seorang pecundang itupun, karena dirimu.

            Kamu mendapatiku bergetar hebat tak menentu, laiknya manusia yang kehilangan cengkeramannya terhadap gravitasi bumi, kegugupanku di saat aku dan kamu menyatu dalam sebuah persatuan suci, pernikahan. Kelakuan nakalku itu membuatmu sedikit tersenyum dan bertutur dalam hati, lihat saja, akan aku yakinkan dan kuatkan dirimu, dengan hadirku selalu untukmu di setiap jengkal perjalanan hidupmu!. Dan sadarkah kamu kasih, keyakinanmu terhadapku tampar segala ketidaksiapanku. Engkau mengajarkan aku untuk terus melangkah dalam cita dan cinta bersama, yang telah kita susun indah dan akan kita rangkai bersama – sama. Tidak bisa ku berkilah, bahwa aku pensiun dari sifat ragu – raguku itupun, karena dirimu.

Hai kasih, kopi hitam dicampur susu kental manis buatanmu yang telah habis ini tetap menjadi yang ternikmat untuk lidahku. Dan saat ini, sebelum kata ini ditulis, kamu sudah hadir dan membaca sedikit rangkaian kalimat yang tertulis dalam word ini. Kamu tersenyum dan mengecup bibirku sekali, manis.

Aku mendapatimu dengan segala ketegasan, ketenangan, kerelaan, dan keyakinan yang kamu gabungkan cantik dengan cinta luar biasa dari dirimu untuk diriku.

Maka dari itu, sedikit tentangmu sudah terangkai rapih dalam cerita di atas ini. 

Dan sekarang izinkan aku untuk mengakhiri esai ini. Itupun, karena dirimu.

:*


31122013. 1610. Kamar Tidur

Minggu, 15 Desember 2013

Tersalah

Bagiku, kamu adalah tersangka berbagai kesalahan yang telah aku perbuat. Kamu adalah dalang di balik semua skenario indah yang aku selalu mainkan untuk mendapatkan sebuah senyuman. Kalau hakim sidang menuntut aku di dalam pengadilan karena deretan - deretan tuntutan yang dituduhkannya kepadaku, tidak segan aku akan menyangkutkan namamu dibalik semua pengakuan dan kepasrahanku terhadap keputusan si pengadil. Iya, aku akan menerima jari telunjuk yang diarahkan kepadaku, bukan karena aku pasrah, tapi karena aku mengerti bahwa aku berbuat salah untuk mencintaimu.

Tapi! aku tak pernah mau kamu menemani kesalahanku, cukup aku yang salah dan kamu tak usah berkilah.

Aku tak pernah menyesal menjadi penjahat yang disangkakan berbuat tidak baik kepada dunia ini. Asal kamu tahu saja, aku bahkan rela menjadi jahat, agar engkau bisa menjahatiku. Bukan dengan suatu hal yang kejam, tapi dengan hal yang indah, Cinta.
Aku menunggumu untuk mencintaiku, walaupun aku harus terus berbuat kesalahan yang menyakiti diriku maupun dunia ini, asal engkau senang aku pun dicinta.

Bagiku, terhapus dari dunia masih lebih baik dibanding terhilang dari sudut tersempit ujung hatimu. Setidaknya walaupun hanya mempunyai porsi sedikit, aku tetap menjadi bagian dalam hidupmu. Aku yang terkesan tak punya nilai baik ini pun takut bila kau sama sekali tak menaruh lirik barang sedetik ke arah wajahku.

Di dalam hidupku kini, kesalahan sudah menjadi teman main yang menyenangkan. Bukan karena aku senang berbuat salah, tapi karena aku senang, aku senang menjadi yang tersalah asalkan engkau bahagia.

Tertanda,

Seorang yang dipenjara karena menjadi yang tersalah

Suno Christiawan. 15122013. 2202
Vila Nusa Indah 3, Bogor

Selasa, 03 Desember 2013

Ketidakrelaanku

Berlian yang tertinggal di dalam kepalaku, cahaya pantulnya selalu membuatku bisa berjalan dalam gelap sebuah kenangan. Mungkin, itu suatu peninggalan bersejarah dari sosokmu yang seakan tak pernah lekang, memaksaku menari hanya dengan sebuah bayang - bayang perasaan. Kamu membenamkan aku dalam - dalam di dasar lautan kenangan, kamu memaksa aku untuk tak beranjak dari harapan kosong kembalinya sebuah percintaan.

Ada dimana etikamu berada? Hingga matahari bosan berganti dengan rembulan. Halangan untuk sedikit saja melupakan tidak kamu izinkan. Bahkan aku memaksa untuk berhenti dan menghujamkan segala ingatanpun seakan - akan engkau tahan.

Aku sempat memintamu untuk terus bertahan, bahkan dengan sedikit memelas aku mencoba untuk memohon keyakinan. Tapi apa yang kau katakan, "Maaf, kita tak mampu lagi untuk bertahan," lalu kamu melangkah pergi dan memahkotai aku dengan segala ketidakrelaan.

Aku tahu kamu mendustai dirimu sendiri, karena yang dirimu cintai hanyalah aku semata. kamu menghadapi paksaan dan aku terus menemanimu untuk melawan. Akulah yang pasti untukmu, dan akulah yang terbaik untukmu, cintaku. Tapi kenapa engkau menyerah?

Kita berdua tahu tidak ada yang menginginkan perpisahan, bahkan terbersit dalam pikiran pun kita enggan. Tapi memang ini kenyataan, bahwa kamu menyerah, meninggalkan, karena sebuah keadaan yang memaksakan.
Cinta, ingatlah. Bukan kita yang kalah karena tersudutkan, kita hanya bagai kepingan - kepingan yang sengaja dihilangkan agar semua skenario buruk berjalan sesuai dengan keinginan.

Saat ini dengan segala ketidakrelaan. Kau boleh pergi, silahkan jalani hari - hari berbeda bersamanya.

Disini, di tempat ini. Aku mengatakan :
Bayanganku akan selalu berada di depan sosoknya bila di hadapmu, namaku akan selalu kau ukir di setiap pagi kau membuka matamu. Bahkan aku tegaskan, sosoknya akan pergi dan akan tergantikan sekembalinya engkau kepadaku.

Aku berjanji!

Suno Christiawan. 04122013. 0102
Vila Nusa Indah 3, Bogor

Jumat, 29 November 2013

Kamu yang Salah

Kamu harus siap dipersalahkan atas semua ini
Salah karena membuatku jatuh dan tak berdaya
Jatuh tak terjerembab, jatuh tersandung perasaan suka
Lututku tidak luka bahkan sama sekali tidak tergores
Tapi Hatiku? Apa kamu bisa membuatnya terjatuh tanpa luka dan gores?

Kamu pasti yang sengaja menaruh pesonamu disana!
Menunggu aku melihat dan kemudian dengan lihai memperdayaku hingga melawanpun ku tak kuasa
Kamu yang tak menaruh papan "awas licin" di lantai seberang di ujung sana
Hingga membuatku terpeleset dan luruh tepat di depan pintu hatimu

Kamu harus bertanggung jawab!
Sekarang aku tidak bisa berdiri lagi
Apa-apa pasti membutuhkanmu untuk membuatku setidaknya berdiri
Ya, setelah kau membuatku tumbang
Aku tak punya kekuatan bila tanpamu

Sekarang aku harus bagaimana?
Aku jatuh dan kamu yang aku salahkan
Aku jatuh cinta dan kamu yang ingin aku pertahankan

Tanggung jawab dan kamu harus tetap di samping aku
Karena sekarang giliran aku yang membuatmu jatuh

Jatuh cinta kepadaku!

Suno Christiawan, 30112013, 1011

Beri Kami Ruang

Sempit dan pengap ruangan ini
Padahal ujung siku di sebelah sana kosong, atau bagian utara tempat ini masih luas
Kami butuh nafas

"Tolong tuan, kami butuh oksigen," ucap kami yang sekarang mulai sesak
"Kami butuh ruang gerak," pinta kami lagi

Orang angkuh melihat dari atas sana
Dengan bengis tersenyum sok jemawa
Mengepalkan tangan sambil berseru, "Diam!"

Kami terhenyak kaget
Tak kuasa lagi berbicara dengan kata - kata
"Tuan apa tidak bisa kami sedikit memakai ruang kosong di sisi ini?" tanya seorang kami lirih

"Diam!"

Salah satu dari kami sudah ada yang mati
Himpitan sesak ini sudah sangat mengikat
Padahal ada ruang luas di sekitar kami
Yang tak boleh kami injak karena termonopoli orang di atas sana

"Tuan apakah..."

"Diam!!!"

Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor
29112013. 2310

Terbang atau Bertahan?

Kepak merpati menikung di atas awan
Menyelip di antara hutan beton perkotaan, yang semakin menjamur tak karuan
Kedua matanya terus mencari sebuah persinggahan
Satu ranting kuat di suatu pohon
Atau tiang penyangga di besi pinggir jalan

Merpati putih terbang rendah
Senyum terukir di paruhnya yang sedikit membuka
Sepasang kakinya disiapkan kuat - kuat
Mendarat di pokok kayu satu pohon
Hap! mendarat mulus tanpa hambatan

Sang dara menarik nafas, mengistirahatkan pundi udaranya
Dia melenguh pelan sambil menurunkan pandangnya
Picingan matanya ke arah sepasang muda - mudi
Sedang duduk di sebuah bangku panjang dan berkeluh kesah

Merpati tertarik perhatiannya

Si pria menjelaskan sesuatu dengan bahasa manusia
Mengatakan beberapa kalimat panjang dengan wajah meyakinkan
Si wanita acuh tak acuh
Membuang wajah tak sejentik pun memperhatikan

Merpati masih terus memperhatikan

Kini giliran si wanita yang berbicara
Mengarah-arahkan telunjuk, melafalkan seluruh kata dengan keras
Si pria menenangkan
Seperti membuat penjelasan agar semuanya kembali tenang

Merpati bingung dengan apa yang dilihatnya

Apa manusia hanya bisa bertengkar tanpa ada penjelasan?
Apa ego manusia yang dikedepankan tanpa melihat sisi-sisi lain pertimbangan?
Merpati bertanya, menggeleng kepala, dan siap kembali mengepak sayap

Merpati siap terbang,

Sebentar,

Si wanita meneteskan air mata, si pria mengusap tangan si wanita sembari menghapus bulir air mata

Merpati menahan keinginannya terbang

Manusia itu aneh! Setelah tertelan emosi, dan semuanya terasa tak terkendali, mereka menyerah dan menyalahkan semua keadaan yang sedari tadi dipertahankan.

Merpati diam, dan berpikir.

Apa dia harus bertahan dan melihat kelanjutan kisah muda - mudi ini?
atau dia terbang dan tak tahu entah kemana setelah manusia menggilas habis habitat hidupnya?
Merpati harus terbang atau bertahan?

Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor
29112013. 2258

Kamis, 07 November 2013

Hati Mati

Seonggok hati ditemukan mati subuh tadi
Berkubang di lubang jalan yang malas ditambal
Tak berdenyut di pinggir jalan yang tak terlewati
Diacuhkan oleh beberapa kaki yang mengitari
di awal fajar menyingsing, saat awan malam masih berkuasa

Tak ada berita yang terdengar hingga ke kampung terdekat
Bahkan temuan ini terlihat tak sengaja
Petani yang sedang berjalan menuju sawah
Berteriak mencari pengindahan orang kampung di sisi - sisi
Diterangi mentari yang menunjuk ke arah si hati mati

Orang - orang berkerumun
Tak menduga bahwa ada hati yang tergolek di bahu jalan setapak
Mengundang tanya dalam otak yang membuat teka - teki
Kepunyaan siapakah? atau. Siapakah yang tega?
Jahanam! Hati dibiarkan mati

Sang raja siang mengintip dari atas sana
Menggelengkan kepala kepada kumpulan orang yang memutar
Berdeham dan mulai memanasi lahan temuan hati
"Minggir!", tukasnya coba membubarkan massa

Hujan kemarin malam sudah berbisik kepada awan pagi
Awan pagi bercerita sambil tertunduk kepada matahari

"Malam sebelumnya ada perempuan yang menangis sendu di pinggir jalan
Setelah diputus kekasihnya yang biadab
Tak bertanggung jawab atas dosa yang mereka perbuat
Perempuan berjalan gontai di sisi kiri jalan setapak
Meninggalkan hati beserta cinta di kubangan air mata
Hujan mengamini, menenggelamkan hati hingga mati."

Perempuan pergi entah kemana
Bersama aib ke luar kampung ditemani cahaya rembulan

Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor
08112013. 1100

Sabtu, 26 Oktober 2013

Gadis Bermandikan Hujan

Mengapa engkau masih di seberang sana?
Menunduk lesu dan mengurai air mata
Di sudut gelap di ujung jalan
Di bawah lampu jalan bermandikan temaram cahaya

Mantelmu basah kasutmu pun kuyup
Guyuran titik hujan tanpa ampun
Menelusup masuk dari sela lingkar kerah pakaianmu
Mencengkeram tengkuk menggetarkan lutut
Dingin memeluk coba merubuhkan segala kuatmu

Udara menusuk awan pun tak segan mengikut
Koalisi dingin udara malam dengan bala pasukan air langit
Apa kau mengundang mereka untuk temanimu?
Apa mereka mengajakmu bermain, temanimu dalam kehampaan?

Seharusnya engkau segera beranjak dan melangkah
Dia yang kau jadikan bahan menunduk sudah berlalu
Bahkan kalau ditanyapun jawabnya pasti hanya tak tahu
Menggeleng acuh tiada ragu

Pergi dan mulai rapihkan segala kacau balau sanubarimu!

Mengapa engkau masih di seberang sana?
Gadis(ku) yang bermandikan hujan


Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor
26102013. 2059

Kamis, 24 Oktober 2013

Ajaib

Delusi rasa yang dirasakan
Pengejaran kemegahan akan isi perasaan
Berdasar dari harap, asa menjadi nyata
Mengecap manis rasa jatuh cinta di awal pandang

Dapat getaran ketika kau menghilang
Goncang dari relung terdalam
Hati yang tak ingin ditinggal
Takut menikmati kepergian
Sesosok kamu yang sesaat tadi baru saja datang

Tak dinyana minat itu jatuh
Dari pelupuk mata turun ke dasar jantung hati
Sekejap jentik jemari yang berbunyi
Sekilat itu tumpah segala bentuk afeksi

Aku jatuh hati, aku menerima hati
Sekerjap kedipan mata
Tersungkur segala rasa

Magik ini terlalu kuat
Kamu terlalu indah hanya sekadar dikagumi
Luar biasa segala tanggap yang kau hadirkan
Ajaib,
kau menghancurkan keacuhan amorku

Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor
24102013. 2055

Rabu, 18 September 2013

Kutipan Kalimat Surat Cinta

~ "Kakak itu jutek - jutek cool gimana gitu." -  @nabilafaufau

~ "Di saat kebingungan itu melanda. Aku mulai dengan menuliskan surat ini yang akan mewakili segenap perasaan hati ini untukmu." - @deasypuspita1

~ "...kakak itu duh ganteng banget menarik buat dipandang..." - @daksina_SP

~ "Walaupun dia tadi galak pokoknya cakep deh .. cuco .. uuuh :p" - @epongggg

~ "...Liat senyum dan hidung mancung kakak itu mengingatkanku pada aktor korea favoritku yaitu LEE MIN HO HaHaHa xD" - @yesungyuhyun_

Selasa, 17 September 2013

Surat

Goresan hitam di atas putih
Tarian pena mewakili jemari
Bukan hanya bual tapi duta perasaan
Penyampai hal yang kedap dituturkan
Goresan hitam di atas putih
Rentetan kata terlampir rapih bermakna sepi
Dibaca untuk trenyuh, ditulis dengan tuju suka
Bual membual, fakta berfakta, kata berkata.
Goresan hitam di atas putih
Keberanian dangkal dalam keinginan setinggi bintang
Temaram asa yang ingin capai kepastian harap
Tulisan yang mengartikan amor, menjelaskan keinginan singgasana perasaan
Aku menulis untukmu, semoga kamu membaca dan menjadi mabuk
Goresan hitam di atas putih
Kemerahan cinta di atas keyakinan abu-abu
Apa benar kamu bisa memalingkan netra hitam putihmu?
Kepada aku bayang semu di antara para pangeran tampan pengejarmu.

Aku
Penggores hitam di atas putih

Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor.
18092013. 1110

Minggu, 15 September 2013

Kami

Kami. Bermula dari aku dan kamu

Aku
Seorang yang mencoba untuk daim tak jatuh rasa
Bukan karena penakut
Tapi karena sudah terlanjur terguncang akut
Cinta itu berat, cinta itu tak selalu terikat erat
Karena apapun yang dinamakan jatuh akan selalu sakit
Sebab tersungkur sambil mencecap perih pun adalah pedih

Kamu
Sebuah indah yang sulit tersentuh
Maha daya cantik yang tak puas dinikmati sejentik
Laksana ratu dari pelataran istana tempat bernaungnya
Anggun dan elok memperdaya akal para lanang
Bila cantikmu api, semua adam lekas hangatkan kebekuan mereka

Kami
Perpaduan si pesakitan dan pesolek indah
Sepasang insan tak terkira bagi pujian banyak lentik mata
Cibiran hangat akan keirian bibir-bibir banyak ucap
Perpaduan kejut bukti dari panah asmara terkadang salah sasaran

Kami, aku dan kamu
Kami, cinta antara aku dan kamu

Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor 
15092013. 2335

Rasa Putra Malu

Netra berbentur mencipratkan rasa
Bukan sengaja maupun tereka cipta
Aku di hujung timur kamu di pucuk barat
Tak perlu berjabat mengikat diri dalam pandangan

Rona merah pipi terlihat
Walau bayang diri sesungguhnya tak terlintas
Renggang antara kau terasa dekat
Tepat ketika matamu tatap wajahku tak siap
Sial, udara tetiba mengatup tulang belikat

Mematung dan tersenyum bodoh
Balas senyum kelu terukir pada paras
Serentak bulir peluh menetes perlahan
Setitik demi titik bawa gamang jatuh di ujung dagu

Kamu bisakah tak curi jiwaku?
Aku terlalu takut terbawa tipu sanubari pertama
Amor pandang pertama kata orang semu
Rindu dari tatapan yang berbuah terlalu dini

Wahai putri disana
Kenalkan, aku putra malu

Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor 
15092013. 2304