Minggu, 15 September 2013

Rasa Putra Malu

Netra berbentur mencipratkan rasa
Bukan sengaja maupun tereka cipta
Aku di hujung timur kamu di pucuk barat
Tak perlu berjabat mengikat diri dalam pandangan

Rona merah pipi terlihat
Walau bayang diri sesungguhnya tak terlintas
Renggang antara kau terasa dekat
Tepat ketika matamu tatap wajahku tak siap
Sial, udara tetiba mengatup tulang belikat

Mematung dan tersenyum bodoh
Balas senyum kelu terukir pada paras
Serentak bulir peluh menetes perlahan
Setitik demi titik bawa gamang jatuh di ujung dagu

Kamu bisakah tak curi jiwaku?
Aku terlalu takut terbawa tipu sanubari pertama
Amor pandang pertama kata orang semu
Rindu dari tatapan yang berbuah terlalu dini

Wahai putri disana
Kenalkan, aku putra malu

Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor 
15092013. 2304

Tidak ada komentar:

Posting Komentar