Seonggok hati ditemukan mati subuh tadi
Berkubang di lubang jalan yang malas ditambal
Tak berdenyut di pinggir jalan yang tak terlewati
Diacuhkan oleh beberapa kaki yang mengitari
di awal fajar menyingsing, saat awan malam masih berkuasa
Tak ada berita yang terdengar hingga ke kampung terdekat
Bahkan temuan ini terlihat tak sengaja
Petani yang sedang berjalan menuju sawah
Berteriak mencari pengindahan orang kampung di sisi - sisi
Diterangi mentari yang menunjuk ke arah si hati mati
Orang - orang berkerumun
Tak menduga bahwa ada hati yang tergolek di bahu jalan setapak
Mengundang tanya dalam otak yang membuat teka - teki
Kepunyaan siapakah? atau. Siapakah yang tega?
Jahanam! Hati dibiarkan mati
Sang raja siang mengintip dari atas sana
Menggelengkan kepala kepada kumpulan orang yang memutar
Berdeham dan mulai memanasi lahan temuan hati
"Minggir!", tukasnya coba membubarkan massa
Hujan kemarin malam sudah berbisik kepada awan pagi
Awan pagi bercerita sambil tertunduk kepada matahari
"Malam sebelumnya ada perempuan yang menangis sendu di pinggir jalan
Setelah diputus kekasihnya yang biadab
Tak bertanggung jawab atas dosa yang mereka perbuat
Perempuan berjalan gontai di sisi kiri jalan setapak
Meninggalkan hati beserta cinta di kubangan air mata
Hujan mengamini, menenggelamkan hati hingga mati."
Perempuan pergi entah kemana
Bersama aib ke luar kampung ditemani cahaya rembulan
Uno. Vila Nusa Indah 3. Bogor
08112013. 1100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar