Jumat, 18 April 2014

Sebuah Pesan Pewaris Takhta

Source: Deviantart

Syukurku kepada Sang Kuasa, yang dengan lihainya menarik langkah-langkahku tepat di hadapanmu saat ini. 
Syukurku kepada Sang Empunya langit dan nirwana, yang dengan cantiknya merangkaikan jejak-jejak di belakang tertinggal, dan membuat cetak pijakku tepat di sisi cetak langkahmu, beriringan.
Syukurku kepada Sang Pengatur Semesta, yang dengan penuh kuasa mempertemukan kedua takdir berbeda tak bertabrakan, tetapi bersentuhan kemudian bergandengan.
Syukurku kepada Sang Hebat, atas kamu kepadaku.

Aku hanya seorang penerus takhta sebuah generasi, perpanjangan napas dari garis darah yang telah turun-temurun mengalir dari hulu hingga nanti akhir menuju hilir, pemegang tampuk selanjutnya gelar penuh arti dari moyang yang sudah menjadi pendahulu hingga kini ayahku pemegang kuasa tanpa ragu. Engkau tahu itu, bahkan aku sudah menceritakan semuanya dari awal kita bertemu.

Aku laiknya pangeran yang kini mencoba untuk terus berjalan dengan kekuatan yang sudah dibekalkan. Kemana kaki ini berpijak disanalah masa depan perjalanan yang akan dilimpahkan tergurat tanpa tertahan.

Tugasku sederhana, menjadi besar. Laksana para tetua yang sering diceritakan di sejarah perjalanan panjang terampung dalam sebuah kitab. Atau paling sederhana, seperti ayah, yang dengan penuh bangga membusungkan dada tanda keberhasilan luar biasa

Tetapi sebelum semuanya itu. Ada satu hal yang ingin kuceritakan padamu. Ada satu hal yang mungkin bisa kamu jadikan nyata dari segurat mimpiku. Ada satu hal yang menjadi sebuah pesan.

Kamu! Ya kamu. Izinkan aku membeberkan rahasia ini. Dengan segala yang akan diwariskan kepadaku, ada satu pesan yang disematkan tegas di dalam diriku.

"Carilah putri yang akan menjadi pendampingmu, calon ratu yang akan bersanding di sisi takhtamu!"

Pernyataan sederhana, tapi percayalah tidak pernah sesederhana itu.

Pesan yang diberikan kepadaku sesingkat itu. Tapi aku pikir akan cukup untuk menjadi modalku mewarisi kuk kepercayaan, warisan takhta dari raja sebelumnya.

Sekarang. Di saat kamu bersamaku, di saat kamu denganku, di saat kamu mendampingiku. Jawablah pesan ini, dan jadilah putri di sisiku, dan ratu yang bersanding di takhta bersama denganku.

Pesanku:
"Setiap raja pasti punya ratu yang mencintainya luar biasa. Karena bukan daya atau kuasa sang raja yang menjadikannya besar, tapi cinta dan kasih dari seorang ratu yang menjadikan rajanya besar.
Maukah kamu menjadi ratu yang menjadikan calon raja ini besar?"
Source: Deviantart
 Maulah :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar